Site icon Rumah #InspiraThur

Jalan Berliku Menjadi Seorang Blogger

“Kamu tahu gak blogger-blogger Indonesia yang sering menang lomba? Coba sebutin! Sepuluh deh!”

Begitu pertanyaan Noorma Fitriana M. Zain kepada seorang Blogger Pekalongan (Nurul Mutiara) yang menjadi narasumber pada channel youtube pribadi milik Noorma yang bertemakan “Beberkan Rahasia Tips Menang Lomba Blog”.

Tidak menduga, ternyata dalam video yang berdurasi 32.50 menit itu, Nurul menyebutkan nama saya sebagai salah satu dari sepuluh blogger Indonesia yang sering menang lomba.

Wah, saya jadi tersanjung. Saya malah tidak pernah berpikir demikian. Saya belum ada apa-apanya dibanding blogger lainnya. Belum sehebat itulah. Menurut saya, masih banyak sang jawara di luar sana. Sementara saya masih perlu banyak belajar seputar dunia per-blogger-an.

Walau demikian, saya tetap berterima kasih kepada Nurul, sang jawara blog, yang menempatkan saya pada kategori blogger Indonesia yang sering menang lomba (versi Nurul tentunya). Apakah ini yang disebut “personal branding”? Silahkan sahabat pembaca menyimpulkan sendiri.

Sejatinya memang, seorang blogger  harus membangun “personal branding”. Ingin seperti apa blogger tersebut dikenal orang lain.

Jujur, sejak awal saya tidak ingin membangun “personal branding” sebagai pemenang lomba blog atau lomba menulis. Walau memang saya senang dan tertantang untuk ikut berbagai lomba blog atau lomba menulis. Bahkan bisa dibilang sudah memenangkan lebih dari 70 perlombaan.

Nah, kalau ditanya apa alasan saya ikut lomba blog atau menulis?

Lomba blog atau lomba menulis bagi saya adalah cara paling mudah untuk mengenali kekuatan diri serta sejauh mana kemampuan menulis saya berkembang.

Misalnya, apakah karya saya sudah mendapat pengakuan dari juri? Kalau juri saja memberikan kesempatan menjadi pemenang, yang notabene telah memiliki banyak pengalaman, itu artinya tulisan saya pasti layak dan berhasil memengaruhi pembaca. Sesederhana itu cara saya berpikir.

Kembali kepada cerita personal branding. Kalau begitu, “personal branding” apa yang ingin saya peroleh dari nge-blog atau menulis tersebut?

Sejak awal, saya ingin berbagi informasi dan pengalaman kepada orang lain. Syukur-syukur bisa menginspirasi.

Nah, kalau sahabat pembaca melihat ada tagar #InspiraThur di laman depan blog saya, itulah sesungguhnya “personal branding” yang ingin saya bangun melalui blog. Saya ingin menjadi inspirator. Saya ingin bermakna bagi orang lain, walau hanya melalui pengalaman-pengalaman sederhana saya.

Perlu sahabat pembaca ketahui, bahwa #InspiraThur itu sendiri merupakan singkatan dari kata Inspirasi dan Thurneysen (nama saya).

 

Awal Mula Jadi Blogger

Kalau ditanya, kapankah saya resmi menjadi blogger? Saya sendiri tidak tahu, yang saya tahu kalau sejak awal tahun 2000-an, saya lagi senang-senangnya menulis.

Kemudian saya berpikir, kalau menulis tanpa wadah sepertinya kurang seru ternyata. Tulisan bisa tercecer ke mana-mana dan tidak bisa dinikmati orang lain.

Sejak saat itu, saya mulai mencoba membuat beberapa blog gratisan. Ternyata setelah menjalani beberapa tahun, kenyataannya bukan menambah semangat saya menulis, malah saya lebih fokus mengutak-atik pernak-pernik blog. Tulisan saya tidak kunjung bertambah, bahkan mulai mengalami demotivasi. Mulai merasa  bahwa menulis blog ternyata membosankan dan kurang ada manfaatnya.

Tetapi 2014 merupakan titik balik bagi saya. Secara perlahan, saya  mulai rajin menulis di blog. Semangat menulis blog tumbuh kembali, terutama setelah memenangkan lomba menulis yang diselenggarakan oleh sebuah media bisnis terbesar di negeri ini. Sejak saat itu, saya pun mulai disiplin dan konsisten menulis di blog.

Kemudian 2019, saya mulai beralih dari blog gratisan menjadi blog berbayar. Saya ingin lebih profesional dalam ngeblog. Kalau sudah berbayar tentu mau tidak mau, suka tidak suka, saya harus menulis bukan? Bahkan, saya akan mencoba bahwa biaya menyewa hosting dan domain setiap tahunnya harus berasal dari hasil ngeblog itu sendiri. Faktanya, hal itu terwujud sejak tahun pertama menyewa hosting dan domain.

 

Manfaat dan Pengalaman Ngeblog

“Menulis itu mengabadikan pemikiran.” (Kang Maman)

Sependapat dengan pernyataan Kang Maman tersebut. Menulis atau ngeblog adalah salah satu bagian untuk mengabadikan pemikiran. Bukankah setiap hari kita berpikir? Sementara ketika berpikir, tidak jarang yang keluar itu adalah ide atau gagasan. Bisa kita bayangkan seandainya pikiran kita itu produktif dengan  gagasan. Kalau tidak segera kita tuliskan, maka ada banyak gagasan yang terlupakan dan terkubur.

Kemudian, melalui tulisan di blog, saya dapat berbagi kepada orang lain. Baik berbagai informasi maupun pengalaman hidup.

Saya yakin bahwa yang saya bagikan di blog itu ada banyak yang bermanfaat bagi orang lain. Faktanya, berdasarkan pengalaman, ada beberapa tulisan saya diblog yang akhirnya dikutip pihak lain.

Misalnya, ada sebuah kampus dan lembaga kursus yang mengutip dan menempatkan penggalan tulisan saya di laman depan website kampusnya dan instagram resmi lembaga mereka. Ada juga yang mengutip tulisan untuk tugas mata kuliah. Bahkan, tidak sedikit yang mengaku sangat terinspirasi dan termotivasi dengan tulisan-tulisan yang ada di blog saya. Bukankah hal itu menjadi kebahagiaan tersendiri dari seorang blogger?

Selain berbicara tetang manfaat ngeblog, saya juga mau menceritakan ada banyak pengalaman berharga lainnya yang saya rasakan ketika aktif menulis di blog. Ada banyak kesempatan dan kejutan-kejutan yang pernah terjadi.

Misalnya, karena aktif ngeblog, akhirnya saya bisa memiliki kesempatan bertemu langsung dan berdikusi dengan beberapa pejabat negara seperti menteri dan bahkan dengan seorang presiden. Kalau bukan karena ngeblog, sepertinya mustahil bisa bertemu dengan sosok-sosok penting di negeri ini.

Saya juga pernah menjadi narasumber di beberapa pelatihan menulis. Bahkan pernah diundang untuk berbagi pengalaman di sebuah radio swasta dengan mengangkat tema “Guru yang Zaman Now, Guru yang Menulis”. Memang ketika kecil saya pernah bermimpi menjadi narasumber di radio, hal itu baru bisa terwujud ketika saya sudah menjadi seorang blogger.

Bukan itu saja, saya tidak pernah membayangkan bahwa pengalaman yang saya tulis, pernah  diangkat oleh sebuah perusahaan farmasi menjadi iklan layanan masyarakat dalam rangka menyambut Hari Pahlawan dan Hari Guru. Bahkan saat itu saya bisa menjadi salah seorang pemeran guru dalam  iklan layanan tersebut.

Melalui menulis, saya juga pernah melakukan perjalanan ke beberapa daerah yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya. Senangnya tidak perlu mengeluarkan sepeserpun, sebab semua biaya perjalanan ditanggung oleh pihak penyelenggara. Jadi, bisa berkunjung ke sebuah daerah dan berwisata dengan cara membayar sendiri itu, biasa. Akan berbeda rasanya, ketika ada yang memberangkatkan kita dan menyambut di daerah tersebut secara spesial. Itulah nikmatnya menjadi seorang blogger.

Sesungguhnya ada banyak pengalaman lain yang tidak bisa saya ceritakan satu per satu melalui tulisan ini. Bahkan menang lomba menulis atau lomba blog lebih kurang 70 kali, itu adalah cerita dan pengalaman yang tidak ternilai harganya.

Tentu untuk capaian-capaian yang saya peroleh itu, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Di balik itu semua ada proses yang saya lalui. Saya terkadang harus menunda kesenangan saya untuk rebahan dan berada di depan laptop selama berjam-jam. Bahkan itu saya lakukan secara konsisten selama bertahun-tahun, tentu dengan penuh kegembiraan dan tidak ada kata terpaksa.

Membangun konsitensi dan disiplin menulis itu memang tidak mudah. Tetapi akan mudah ketika sejak awal memiliki tujuan dalam menulis blog. Tujuan itulah yang menjadi menjadi faktor kuat yang akan mendorong kita untuk tetap konsisten dan disiplin ngeblog.

Pada akhirnya, saya sekarang bisa berkata bahwa apa yang  sudah saya raih dengan berbagai pengalaman berharga karena ngeblog adalah buah hasil kerja keras dan kerja cerdas. Kata orang, proses itu tidak akan pernah menghianati hasil. Bukan begitu?