Bersinergi Mendukung Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan 2022-2045

Foto: Tangkapan Layar Youtube PPN/Bappenas

Andai saya mempunyai waktu sepuluh jam untuk menebang pohon, saya akan melewatkan delapan jam pertama untuk mengasah kapak saya. (Abraham Lincoln)

Apa yang terlintas dalam benakmu ketika membaca kata bijak tersebut?

Bagi saya, kata bijak itu sedang menyampaikan betapa pentingnya perencanaan sebelum melakukan sebuah aksi. Sukses tidaknya sebuah program, proyek atau kegiatan, sangat ditentukan oleh perencanaan yang matang.

Tentunya, bangsa (negara) kita pun tidak luput dari persepsi atau pandangan yang demikian. Bahwa perencanaan yang matang adalah pintu masuk menuju aksi demi terwujudnya masa depan bangsa yang lebih baik, atau merealisasikan cita-cita dan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, seperti yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.

Oleh karena itu, negara kita pun dilengkapi dengan sebuah instansi yang berurusan dengan perencanaan, yakni Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, atau yang sering kita dengar dengan sebutan PPN/Bappenas.

Dengan kehadiran Kementerian PPN/Bappenas diharapkan menjadi pengarah semua lembaga dan kementerian negara dalam melaksanakan tugas pembangunan nasional agar lebih terstruktur, strategis dan menyeluruh lintas sektor.

Harus diakui memang, untuk membangun Indonesia itu dibutuhkan sinergi dari semua pihak. Dan itulah yang sesungguhnya yang diupayakan oleh PPN/Bappenas.

Misalnya saja, untuk mendukung agenda pembangunan Indonesia 2045, yang notabene merupakan masa Indonesia Emas (100 tahun kemerdekaan Indonesia), tentu butuh perencanaan yang matang dan kuat agar bangsa kita menjadi negara maju dan makmur, sehingga ke depannya bangsa kita semakin diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain yang ada di muka bumi ini.

Untuk mewujudkan impian tersebut, Kementerian PPN/Bappenas tentu tidak henti-hentinya melakukan berbagai perencanaan.

Bahkan PPN/Bappenas terlibat aktif dalam menjaring ide dan gagasan tentang reindustrialisasi, gagasan untuk industri masa depan bangsa yang lebih maju, serta bagaimana menghasilkan strategi peningkatan peran industrialisasi  untuk mencapai Visi Indonesia 2045.

Salah satu upaya yang dimaksud adalah dengan membentuk Indonesia Development Forum (IDF).

Sudah pernah mendengar tentang IDF?

IDF merupakan konferensi internasional yang diselenggarakan Kementerian PPN/Bappenas. IDF tersebut merupakan wadah yang mempertemukan para praktisi pembangunan di sektor publik, swasta, dan nirlaba untuk bertukar gagasan.

Melalui forum tersebut diupayakan untuk mendorong pemikiran dan pendekatan baru dalam menghadapi tantangan Indonesia dalam mewujudkan pembangunan.

Atau kalau bicara tentang tujuannya, maka IDF itu sendiri bertujuan untuk beberapa hal berikut.

Pertama, untuk mengumpulkan aktor-aktor pembangunan untuk menyusun agenda pembangunan Indonesia. Kedua, untuk mengomunikasikan hasil penelitian dan bukti atas berbagai tantangan pembangunan dan solusi-solusi apa saja yang efektif untuk mengatasinya. Ketiga, untuk mendorong kolaborasi dalam mengatasi persoalan-persoalan pembangunan Indonesia yang paling mendesak.

Untuk pelaksanaan IDF itu sendiri, sesungguhnya sudah dimulai sejak 2017. Kehadiran IDF tentu merupakan wadah diskusi-diskusi produktif dalam mengatasi berbagai isu strategis pembangunan Indonesia. Dan forum tersebut masih terus berlanjut hingga sekarang (2022).

Nah, untuk Acara Puncak IDF 2022, telah berhasil dilangsungkan pada 21-22 November 2022 di Bali. Adapun tema yang diusung pada Acara Puncak IDF 2022 adalah “The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation”.

Melalui tema tersebut, jelas kita dipahami bahwa paradigma baru industri ternyata memegang peranan penting dalam menopang transformasi ekonomi bangsa kita.

Foto: Tangkapan Layar Youtube PPN/Bappenas

Senada yang disampaikan oleh Suharso Manoarfa (Menteri PPN/Bappenas) sebagai pembicara utama pada hari pertama Acara Puncak IDF 2022 (21/11/2022). “Transformasi ekonomi Indonesia untuk mewujudkan visi 2045 harus ditopang industrialisasi”.

Bahkan beliau menyampaikan berdasarkan pengalaman negara lain menunjukkan bahwa untuk naik kelas dari lower income ke middle income, atau dari middle income ke higher income diperlukan transformasi ekonomi. Sementara transformasi ekonomi yang dimaksud selalu dilakukan melalui industrialisasi.

Dengan demikian, industrialisasi merupakan sarana efektif untuk meningkatkan produktivitas perekonomian, sehingga ekonomi Indonesia dapat tumbuh tinggi dalam jangka panjang untuk mencapai Visi Indonesia 2045.

Suharso Manoarfa juga menekankan bahwa industrialisasi untuk transformasi ekonomi harus dilakukan dengan paradigma baru, bukan hanya sekedar industri.

Oleh karena itu, industrialisasi baru harus dilakukan dengan cara meningkatkan kompleksitas ekonomi (economic complexity) dan keterkaitan antar produk (product connectedness). Begitu pula dengan peningkatan akumulasi pengetahuan produktif, yang didukung oleh riset dan inovasi. Serta adaptif terhadap permintaan pasar dan tren baru ke depan.

Selain hal di atas, peningkatan daya saing industri harus berorientasi pada prinsip keberlanjutan seperti penerapan green economy, blue economy, dan circular economy. Begitu pula dengan prinsip kemajuan teknologi seperti percepatan transformasi digital, termasuk penerapan industri 4.0 yang merupakan kunci dalam mengupayakan efisiensi dan produktivitas industri serta sumber daya manusia industri yang lebih tinggi.

Nah, berkaitan dengan upaya memajukan industri di negara kita, pada Acara Puncak IDF 2022, telah dilakukan beberapa inisiatif. Antara lain, peluncuran rencana induk pengembangan industri digital , peluncuran peta jalan pengembangan ekosistem industri kedirgantaraan, serta penandatanganan nota kesepahaman PTDI dengan ITB: pusat rancang bangun pesawat.

Berbicara tentang peluncuran Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan (2022-2045), tentunya diharapkan dapat menjadi panduan pelaksanaan kebijakan pembangunan di bidang kedirgantaraan oleh berbagai pemangku kepentingan untuk mewujudkan industri dirgantara nasional yang berdaya saing, serta membawa dampak kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Pertanyaannya, apakah arti penting dari industri kedirgantaraan bagi bangsa kita?

Amalia Adininggar Widiyasanti selaku Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, dalam paparannya pada hari kedua Acara Puncak IDF 2022 (22/11/2022) menyampaikan bahwa “Industri kedirgantaraan akan menjadi sektor pendorong industrialisasi Indonesia”.

Setidaknya, ada beberapa alasan mengapa industri kedirgantaraan tersebut menjadi sektor pendorong industrialisasi Indonesia. Misalnya, mendukung pengembangan rantai pasok, mendukung pertumbuhan industri lain, mendukung adopsi teknologi dan meningkatkan produktivitas ekonomi, serta menciptakan efek pengganda bagi ekonomi.

Bisa dikatakan bahwa efek pengganda bagi ekonomi itu, tidak terlepas dengan efek pengganda pada tenaga kerja. Untuk industri kedirgantaraan itu sendiri, efek penggandanya adalah 2,5. Artinya, dengan terciptanya 1 juta tenaga kerja pada industri kedirgantaraan secara langsung, maka akan tercipta tenaga kerja secara tidak langsung sebesar 2,5 juta.

Seperti halnya yang pernah dialami oleh Amerika pada 2010, terciptanya tenaga kerja secara langsung sebesar 1 juta, ternyata mampu tercipta tenaga kerja tidak langsung sebesar 2,48 juta.

Hal itu tentunya bisa tercipta karena adanya efek dari industri kedirgantaraan tersebut dengan industri lainnya.

Tentu itulah harapan kita bersama, dengan mengembangkan industri kedirgantaraan, maka bangsa kita akan dapat menggerakkan industrialisasi untuk mewujudkan Visi Indonesia 2045.

Foto: Tangkapan Layar Youtube PPN/Bappenas

Visi tentang industri kedirgantaraan di negeri kita tentu bukan tanpa tantangan. Amalia Adininggar pun menyampaikan beberapa tantangan dalam meningkatkan kontribusi industri kedirgantaraan untuk pencapaian Visi Indonesia 2045.

Misalnya, kurang konsistennya pengembangan industri dirgantara, rendahnya jumlah dan kemampuan SDM industri, rendahnya dukungan riset dan pengembangan industri, infrastruktur dirgantara kurang memadai, iklim bisnis dan investasi kurang kompetitif, serta rendahnya dukungan pembiayaan dan mitra strategis.

Foto: Tangkapan Layar Youtube PPN/Bappenas

Oleh karena tantangan industri kedirgantaraan tidak mudah, maka sangat diharapkan terwujudnya sinergi yang kuat untuk mendukung Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan.  Mengingat ekosistem pemangku kepentingan di industri Kedirgantaraan itu tidak sedikit, maka perlu kesepahaman dalam menjalankan kolaborasi, demi terciptanya visi industri kedirgantaraan tersebut.

Foto: Tangkapan Layar Youtube PPN/Bappenas

Senada halnya yang juga disampaikan oleh Prof. Hari Muhammad (Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB). Bahwa ekosistem industri dirgantara tersebut memiliki banyak unsur yang saling harus saling mendukung.

Pada paparannya, beliau menyampaikan ekosistem industri dirgantara terdiri atas empat unsur utama. Diantaranya, unsur industri itu sendiri, pendidikan, riset, dan otoritas.

Nah, dalam hal ekosistem industri dirgantara tersebut harus ada unsur pemerintah. Pemerintah akan menjadi unsur pemersatu di tengah, memastikan sinergi, kestabilan, arus investasi, serta keberlanjutan sistem, demi tujuan nasional.

Foto: Tangkapan Layar Youtube PPN/Bappenas

Apa yang telah dilaksanakan pada Acara Puncak IDF 2022 ini adalah titik terang sinergi dan kolaborasi tersebut.

Misalnya, pemerintah, dalam hal ini Kementerian PPN/Bappenas telah menyusun peta jalan pengembangan ekosistem industri kedirgantaraan, tentu untuk mendukung perkembangan industri dirgantara 2045.

Begitu pula dengan adanya kesepakatan melalui Penandatanganan MoU Institut Teknologi Bandung – PT Dirgantara Indonesia pada Acara Puncak IDF 2022 tersebut.

Itulah beberapa bentuk sinergi untuk mendukung kemajuan industri kedirgantaraan. Tentu sangat diharapkan terjadinya sinergi dengan unsur-unsur lainnya, baik melalui kegiatan Indonesia Development Forum, atau pada kesempatan lainnya.

Tentu kita berharap visi industri dirgantara ini berjalan dengan baik, dengan demikian akan terjadi transformasi ekonomi bagi bangsa dan masyarakat kita.

 

Sumber Referensi:

  1. https://www.bappenas.go.id/sejarah
  2. https://indonesiadevelopmentforum.com
  3. https://www.youtube.com/watch?v=8NIRfVdtZsg&t=3s
  4. https://www.youtube.com/watch?v=onc4KZy0C_g&t=2s

More From Author

+ There are no comments

Add yours